Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BPBD Berikan Bantuan Logistik Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Wajo

Dilihat 215 kali
BPBD Berikan Bantuan Logistik Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Wajo

Foto : Banjir melanda lima kecamatan di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (BPBD Kabupaten Wajo)


JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak bencana banjir di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Dilaporkan pada Sabtu (24/12) pukul 08.25 WITA, banjir melanda 5 Kecamatan di Kabupaten Wajo.

Kejadian banjir menyebabkan 27.405 jiwa terdampak dan 304 jiwa di antaranya harus mengungsi dan tersebar di 5 titik pengungsian. Sementara untuk kerugian infrastruktur tercatat 7.681 unit rumah terendam, 45 sekolah terdampak, 30 masjid terendam, 13 unit fasilitas kesehatan dan 9 unit fasilitas umum terendam.

Banjir juga menyebabkan tanggul Sungai Walanner jebol sepanjang 5 meter. Lebih dari 24,7 km jalan tergenang.

Sebagai langkah penanganan darurat, BPBD Kabupaten Wajo menyalurkan bantuan logistik sebanyak 50 paket sembako kepada warga terdampak di Kelurahan Walennae. Selain logistik, BPBD juga telah menyerahkan 47 lembar karung untuk menahan tanggul, 800 batang banbu, 26 lembar tikar, 20 lembar selimut, 23 paket perlengkapan bayi, dan paket perlengkapan mandi untuk kebutuhan warga yang mengungsi.

Hingga hari ini Rabu (4/1), BPBD Kabupaten Wajo terus melakukan koordinasi bersama instansi terkait untuk memenuhi kebuthan warga mengungsi serta melakukan pendataan untuk kerusakan yang timbul akibat banjir tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, sebagian besar wilayah Kabupaten Wajo masih berpotensi mengalami hunajn sedang hingga lebat disertai angin kencang hingga Selasa (10/12).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah, khusunya BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang puncaknya dipredikasi akan terjadi pada bulan Januari - Februari 2023. BPBD diimbau untuk melakukan patroli dan memantau kondisi sungai serta saluran-saluran air di wilayahnya, apakah perlu dilakukan pembersihan material sampah yang menghalangi jalannya air.

Selain itu, warga juga diimbau untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG, serta mengetahui risiko dan potensi bencana di sekitarnya melalui laman inaRISK.go.id.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN